Selasa, 25 Agustus 2009

Music Indonesia, Music Televisi


Televisi adalah media promosi yang banyak dipilih produsen, karena mencakup audio dan visual, sehingga setiap yang menonton televise tidak direpotkan oleh hal mencerna sebuah pesan lewat suara saja, tapi bisa     dinikma
ti dengan duduk santai dan melihat gambar dari pesan tersebut.

Banyak kalangan menyatakan haus musisi idealis dengan genre music yang dapat dikatakan tidak kampungan dan dapat mewakili persepsi music mereka. Tapi berbesar hatilah bahwa Indonesia tidak mengusung musikalitas kreatif, tapi berdasarkan pasar yang mampu menciptakan para bos besar label bernafas lega. Banyaknya Band indie yang pada awalnya bertahan dengan sirkulasi dunia mereka yang akhirnya menyerah pada masyarakat yang terus menanti hadirnya band-band baru terutama band beranggotakan pria, yang menyajikan nuansa pop dengan style anekaragam yang sedang marak dikalangan muda, contohnya Rocket Rockers yang kini mendaftarkan diri sebagai band non indie.
Berjejalnya acara music disetiap channel membuat mereka kemudian perlahan menduduki rating tinggi, dan tidak memberi kesempatan banyak kepada yang bertahan dengan konsep music awal. Music Indonesia bisa dikatakan music pembodohan, dengan tema yang berkutat pada satu hal yaitu cinta, membuat pendengar music di Indonesia lupa akan sisi kehidupan lain yang juga menarik untuk diangkat. Tapi Efek Rumah Kaca mampu membayar kerugian kesal masyarakat Indonesia yang jenuh dengan Band wara-wiri diSetiap waktu, dengan keberhasilan mereka yang banyak diacungi jempol karena dengan genre yang juga pop tapi berani mengambil tema tidak lazim yang selama ini tidak pernah ditengok musisi non indie lainnya. Alas an bahwa music keras, music electric dan music laiinya tidak diberi space oleh masyarakat luas adalah ketidkcocokan dengan telinga mereka, bagaimana akan cocok bila setiap hari dilatih mendengar yang mendayu?karena mereka sudah terlalu dimanjakan music yang tidak rumit dan tampang dari banyak vokalisnya.
Sesaat kemudian Televisi akan menjadi ditinggalkan kaum inovatif yang ingin perkembangan terutama didunia industry music.
Tampaknya kita harus mengalah kepada mereka yang sudah bermodal besar sampai diLayar kaca, demi popularitas yang mereka kejar karena mereka gila di elu-elukan.
Selamat menikmati Televisi, yang semakin hari semakin penuh dengan lagu baru yang terus membawa kita pada keterbatasan.


Senin, 10 Agustus 2009

I FIND MY BODY. i love so much, because i think it's a good thing i have great look to back it up. my body is a major part of me and i'm thankfull for it ! ! !

22 : 54

Mood saya sedang membaik, setelah sore tadi bertemu dengan seorang gondrong. Obrolan kami singkat padat, jelas kami akhirnya mengakhiri pertikaian terlama kami dengan mencari objek foto dipinggir jalan. Segelas teh dingin membuatnya agak lupa akan beban berat berkeliaran mencari isi sebuah terbitan harian. Tapi ketika kami terpaksa menjalani kembali aktifitas kami yang tak terkendali, rupanya sangat kekanakan dalam satu hal. Apapun dijadikan bahan emosi dan menilai berdasarkan argumen sendiri. perbedaan usia kami 4 tahun, tapi tidak lebih dewasa dari saya. Sebuah lagu menjadi sengit kami utarakan dengan uraian masing-masing. A atau B hanya menjadi huruf yang kemudian kami rangkai dalam ego. Saya dengan santai melayani kekhawatirannya yang berbuntut lelah, saya tetap tenang menulis dan sesekali menengok referensi.
" JIKA PASIR DALAM GENGGAMANMU DIKEPALKAN ERAT, MAKA AKAN BANYAK YANG MENYEMBUR DARI SELA JARIMU"

ini berlangsung lama dan semua tergantung kepada kita sebagai pembawa, akan kemana dan tegang rumit akankah dipertahankan karena hukum karakter yang diyakini benar ?

Sabtu, 08 Agustus 2009

where are u going mbah ?


Dering ponsel membangunkan paksa saya dipagi hari, kiar-kira pukul 10. Saya pulas tertidur disamping ranjang Rumahsakit karena adik saya sedang dirawat dan sebagai kakak yang baik saya menggantikan pacarnya menjaga sampai sembuh total, karena adik ipar saya sedang tournamen skateboard di Jakarta. Saya menghabiskan waktu dengan banyak pasien yang bernasib malang ( seperti adik saya). Saya buta informasi dan hanya tahu kapan infus harus diganti dan selang dihidung adik saya itu adalah sakit luarbiasa. Saya kehilangan waktu browsing dan tentunya jadwal tidur dipagi hari. Sampai seorang sahabat saya mengirim pesan singkat dengan isi :
" bi, mbah kita meninggal "
Saya terperanjat kaget, limbung karena baru tidur 15 menit yang lalu, saya membalas cepat :
" hah ? mbah kita ? gw kagak punya mbah, datuk gw punya, aki nini juga ada. mbah sih ga ada di list. hehe"
Lalu ada balasan,
" mbah Surip cuy..gw ga becanda, seriusan. ini gw lagi nonton infotainment .lu tau knp meninggal ? gara-gara tiap hari minum kopi itemnya parah, kayak lu"
Padahal saya tahu kami bersahabat karena benci gosip. Saya kemudian telepon dia untuk memastikan. Disitu saya dengar dengan baik bahwa memang Mbah Surip tidur ga bangun bangun..
Saya kemudian meminta Mama untuk datang dan menjaga si sakit sampai sore, hanya karena saya ingin tenang menonton televisi.
Sampai dirumah saya dengan mata bengkak karena belum tidur 4 hari menjadi sibuk dengan cerita yang tayang, saya jadi teringat ...
Juni, 2008
Saya ditegur seseorang yang asing di event yang sore itu saya datangi, event yang berisi anak-anak dengan atribute reggae dan kostum serba berwarna, saling hantam satu sama lain.
" anak perempuan kok naik vespa ? gendeng !! mendingan tak gendong sini, hahaha "
Saat itu saya dan teman-teman yang sedang menegak kopi hitam tertawa mengikuti tawanya yang nikmat. Kami berbincang tentang segala hal yang berbau marley dan motor tua saya yang menurutnya unik. Lepas dari itu, saya tidak tahu keberadaannya karena saat itu beliau hanya menyebutkan namanya. " saya surip, berotak sarap. hahhhaa"
Setelah itu, adik saya yang kecil sering menyanyikan lagu Tak Gendong yang booming baru-baru ini, padahal ternyata saat itu mbah Surip sudah mondar-mandir di televisi anak-anak. Saya penasaran dengan itu akhirnya menonton channel milik adik saya yang bocah, lho ? ? itu Surip kan ? oalllaaaaa, mbah Surip itu eksis ya. Dan ternyata memasuki 2009, mbah Surip menguasai semua channel. Saya bangga ada kaum gembel seperti kami yang akhirnya mewakili walaupun di usia senja.
Saya kemudian menjadi khawatir, siapa penerus beliau yang akan seoptimis beliau menjalani hidup ? Saya hanya perempuan yang akan menjadi seorang ibu yang tidak mungkin terus bergaya semrawut dengan penuh idealis bahwa yang paling benar adalah diri saya, saya banyak diprotes terutama keluarga yang berpikir bahwa saya harus bisa berubah. 
Saya menjadi teringat kata-kata beliau saat acara itu usai..saat beliau belum jadi siapa-siapa di Indonesia, tapi sudah menjadi seseorang di hidup saya.
" jarang sekali anak perempuan punya otak gendeng kayak kamu. dipertahanin ya, ntar kalo jadi artis kamu jangan sombong sama mbah. kapan-kapan kita minum kopi bareng "
Dan saya akan terus meminum cairan hitam itu sebagai penghormatan terakhir saya untuk Urip Arianto, mbahku tersayang, mbahnya anak-anak macam kami yang sering dipandang sebelah mata.

Minggu, 02 Agustus 2009

AUTISMTECHNO.

Akhirnya, saya harus menjadi bagian dari para pendahulu saya yang sibuk dengan kegiatan dunia maya. Bedanya, saya hanya pengguna Blogger dan tidak berminat pada situs jejaring yang sekarang marak. Hanya karena saya takut menjadi seorang Autism Techno. Saya menjalani hari-hari dengan tekun membersihkan Scooter saya dan membawanya jalan-jalan ( seharusnya, sayalah yang dibawa bukan membawa). Saya hunting foto, hunting pakaian layak pakai di Gedebage dan hunting pria-pria yang bertebaran di Bandung. haha
Saya merasa tidak bermanfaat ketika liburan ini tiba, saya hanya bangun siang dan makan mie instan. Setiap malam saya hanya download musik 70an yang membuat saya terinspirasi membentuk sebuah band lawas bersama sepupu-sepupu saya yang juga menjadi cita-cita kakek saya yang seorang dosen dengan hoby bermain biola. Tapi hingga sat ini tidak terealisasi karena saya tidak sepaham dengan mereka yang senang musik modern. Mereka benar-benar tidak menghargai Ahmad Albar dan Endang S. Taurina !!
Akhirnya saya mulai gencar menjejali situs jejaring dengan lambang t bukan f. Yang ternyata sepi penghuni.
Tehnologi tidak bisa dihindari karena manusia berkebutuhan tinggi seperti kita yang hoby tidur menjelang subuh adalah sasaran tembaknya.

siapapun, apapun, dimanapun, jadilah fotografer


ika kita mau “membaca”, waktu bisa bicara banyak hal. Demikian pula pada fotografi yang bukan saja merupakan proses kreatif, melainkan juga proses sejarah kehidupan. Teknologi fotografi bermula dari keinginan manusia yang nyatanya memang menjadi tuntutan kebutuhan dalam pendokumentasian, untuk bisa merekam gambar sepersis mungkin.

“Membaca” pada fotografi lebih dari sekedar melihat. Membaca merupakan pendokumentasian dengan proses menganalisa yang dimulai dari melihat, merasakan, memikirkan, barulah otak mengambil keputusan memerintahkan otot motorik menggerakkan anggota badan untuk melakukan sebuah pendokumentasian.

Jika pendokumentasian peradaban telah mulai dilakukan manusia pada lima ribu tahun lalu, nyatanya “revolusi” pendokumentasian dengan fotografi baru sekitar dua abad belakangan saja dapat dilakukan. Niscaya didahului dengan tindakan-tindakan kreatif serta adanya pemikiran-pemikiran yang revolusioner.

Lahirnya teknologi digital menawarkan cara mewujudkan perupaan baru. Kemudahan-kemudahan teknik pembuatan fotografi yang ditawarkannya memungkinkan seorang fotografer lebih berkonsentrasi pada aspek gagasan dan perupaan. Konsep yang dulu milik seni rupa kini lebur dalam fotografi digital. Batasan seni dan bukan seni bagi fotografi bagaikan tak penting lagi diperdebatkan.

Lain halnya dengan konsep. Banyak yang membuat karya foto dengan obyek budaya atau alam Indonesia, tetapi mengapa jarang terlihat aliran seni foto dengan konsep lokalitas asli Indonesia yang dengan sengaja dimunculkan? Mengapa hanya kecanggihan alat yang selalu diperdebatkan? Padahal untuk menghasilkan sebuah karya tidak bergantung pada alat apa yang digunakan. Sisi lainnya yakni bahasa perupaan yang menjadi “isi” karya tersebut adalah hal yang sebenarnya memaknai kehadirannya.

Tapi jika memang alat rekam gambar yang dipersoalkan, asal dengan kesungguhan untuk meningkatkan kemampuan visi, misi, imajinasi, dan fiksi, hanya dengan menggunakan kamera HP, kamera Scanner, bahkan kaleng atau dus bekas, kita bisa menghasilkan karya yang luar biasa.

Selanjutnya, kreativitas dan inovasi para fotografer Indonesia sendiri yang niscaya bisa memberikan jawaban bahwa fotografi Indonesia (pernah) dan patut diperhitungkan.Semoga.....
Ray Bachtiar Dradjat


*yayaya, percaya bahwa siapapun kalian akan menjadi pengukir sejarah lewat gambar cahaya, karena moment sekecil apapun tidak akan terulang. ayo mulai jadi fotografer tanpa kamera sekalipun. *biabia

ini saya bia


saya cinta karikatur, keabstarakan. saya pemain cat dan kuas, tapi saya bukan pelukis. karya saya tidak bagus dan nyaris ledekan para seniman, tapi ketika saya menulis artikel tentang saya dan embel-embelnya, mereka mengacungi 6 jempol dari 4 jempol yang mereka punya.
saya seorang experiwoman dalam hal sandang, menabrakan warna-warna norak diatas tubuh bundar dan wajah penuh standart.
saya menelusuri sudut kota dengan besi tua saya yang kadang manja luar biasa, si beni ( benjol nikmat), keluaran italy 1966.
dan saya cinta dunia grafi, foto dan sedikit porno.

ditemani secangkir kopi hitam

Di tengah keramaian
Sesaat ku terdiam
Melihat sesuatu
Yang membuka hatiku

Telah didepan mata
Aku melihat cinta
Kau yang telah berlalu
Namun terus mengganggu

Walau ku tak lagi sendiri
Namun kau tetap saja mengahantui

Tak pernah ku sadar ku kini
Ku takut jatuh cinta kepada dirimu lagi

stereomantic-takut


entah apa yang membuat saya histeris dengan lagu diatas, saya download malam tadi. diputar terus hingga saya lupa download band yang sedang saya cari. saya pikir ini gila, dengan musik yang dibawakan sangat singkat, mampu menghipnotis saya yang malam ini sedang berpikir keras tentang sesuatu. kesepian karena semua sudah lelap, dan yang hidup hanya manusia-manusia kebanyakan yang sedang online di facebook mereka, hampir saya berniat membuat facebok. tapi saya urungkan lagi karena ingat janji dengan mereka di Bakugan yang say no to facebook, haha saya menjadi tersenyum ingat kegamangan hati saya tadi malam. saya membuka twiter yang masih sedikit penghuni dan kemudian sibuk download lagi.
stereomantic..ahha siapa gerangan dia ?